Hari Kebangkitan Teknologi Nasional: Momentum Inovasi dan Bangkitnya Pribadi Teknolog Indonesia
1. Sejarah dan Latar Belakang
Jika kita berbicara tentang kebangkitan teknologi di Indonesia, tonggak pentingnya adalah penerbangan perdana pesawat N-250 “Gatotkaca” oleh IPTN pada 10 Agustus 1995, yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi oleh putra-putri bangsa di bawah pimpinan B.J. Habibie WikipediaSetneg. Prestasi ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan semangat untuk berdikari dalam teknologi tingkat tinggi.
Lebih jauh, momentum ini dijadikan dasar penetapan 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional lewat Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995 AlharakiSetneg. Sejak itu, setiap tanggal 10 Agustus diperingati sebagai perayaan inovasi dan semangat iptek di Tanah Air.
2. Tujuan Peringatan
Ada tiga tujuan utama dari peringatan Hakteknas:
- Menghargai capaian anak bangsa dalam mengembangkan teknologi yang mandiri.
- Meningkatkan kesadaran dan semangat inovasi di kalangan masyarakat, peneliti, akademisi, pelaku industri, hingga pemerintah Detik NewsBapeten.
- Menumbuhkan budaya riset dan ekosistem iptek berkelanjutan sebagai landasan kesejahteraan dan peradaban bangsa BapetenAlharaki.
3. Evolusi Tema Tahunan dan Implementasi
Setiap tahunnya, Hakteknas dirayakan dengan tema, yang merefleksikan tantangan dan fokus pengembangan teknologi saat itu:
- Misalnya, peringatan ke-22 pada tahun 2017 mengangkat tema “Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan” dengan subtema “Peran SDM dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim Indonesia”, sebagai upaya mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia Setneg.
- Pada peringatan ke-16 (2011), tema “Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat” menekankan bagaimana riset dan inovasi teknologi seharusnya menjawab kebutuhan nyata masyarakat, dunia usaha, dan pemerintahan Bapeten.
- Tahun 2014 (Hakteknas ke-19) mengusung tema “Inovasi Pangan, Energi, dan Air untuk Daya Saing Bangsa”, menunjukkan pentingnya hasil riset dapat diadopsi dalam sektor strategis untuk pertumbuhan ekonomi Bapeten.
- Beberapa perayaan juga menyertakan rangkaian kegiatan publik seperti pameran, seminar, penyerahan penghargaan, hingga kolaborasi lintas institusi, misalnya pameran Ritech Expo dan lomba inovasi Bapeten+1.
4. Hakteknas 2024 & Momentum Terkini
Pada tanggal 10 Agustus 2024, Indonesia memperingati Hakteknas ke-29 sebagai momen refleksi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air BRIN – Badan Riset dan Inovasi Nasional. Lebih dari sekadar seremonial, peringatan ini mengajak publik untuk mengevaluasi langkah menuju kemandirian teknologi.
5. Menuju Peringatan 2025: KSTI dan Agenda STEM
Memasuki tahun 2025, Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional disinergikan dengan kehadiran Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025, yang digelar di ITB, Bandung pada 7–9 Agustus 2025 Pendidikan Sains UNESA. Konvensi ini menjadi forum besar yang menyatukan akademisi, industri, pemerintah, masyarakat, dan media — bahkan menghadirkan peraih Nobel.
Tema KSTI 2025 adalah “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi.” Acara ini didesain untuk:
- Mendorong hilirisasi riset agar berdampak nyata bagi masyarakat luas.
- Membangun kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media.
- Memperkuat budaya STEM melalui pameran riset, dialog strategis, dan pelibatan aktif siswa dan guru dalam inovasi teknologi Pendidikan Sains UNESA.
6. Pentingnya Menumbuhkan Budaya Inovasi Sejak Dini
Hakteknas—yang lahir dari karya monumental seperti pesawat N-250—seharusnya lebih dari sekadar tanggal peringatan. Ia adalah gerakan penguatan budaya inovasi, khususnya dalam pendidikan STEM:
- Menstimulasi pelajar untuk tertarik riset melalui kunjungan ke pameran, dialog dengan peneliti, dan kompetisi sains.
- Memberikan inspirasi bahwa karya ilmiah lokal bisa menjadi bagian dari agenda nasional dan global.
- Membangun generasi penemu, teknokrat, dan entrepreneur inovatif yang siap memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 Pendidikan Sains UNESA.
7. Harapan & Refleksi
Hakteknas perlu terus ditransformasikan menjadi:
- Platform nyata bukan hanya simbol formalitas — melalui edukasi, kompetisi, dan teknologi yang berbasis kebutuhan masyarakat.
- Jembatan antara riset dan pasar, memastikan inovasi dapat diproduksi, dipakai, dan menghasilkan nilai tambah.
- Dorongan pembangunan riset merata, agar daerah-daerah luar Jawa dapat bangkit melalui teknologi dan potensi lokal.
- Momentum kebanggaan nasional, menciptakan rasa percaya diri bahwa Indonesia bisa—dan sudah—berhasil menciptakan teknologi di atas kertas dan di udara.
Tagar (#)
bash
Salin kode
#Hakteknas2025 #HariKebangkitanTeknologi #InovasiIndonesia #STEMuntukIndonesia #TeknologiUntukBangsa #KSTI2025 #GenerasiPenemu #RisetHilirisasi