Genangan air yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kerusakan jalan, berkurangnya kenyamanan pengguna jalan, hingga meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, pengelolaan genangan dan aliran air di sekitar jalan tol maupun kawasan sekitarnya sangat penting dilakukan secara berkelanjutan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, masih ditemukan adanya genangan pada saluran air yang tersumbat dan area resapan yang tidak berfungsi optimal. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan:
1. Pembersihan dan Perawatan Saluran Secara Berkala
Saluran air yang tidak terawat rentan tertutup oleh endapan tanah, sampah daun kering, ranting, dan tumbuhan liar seperti rumput. Kondisi ini dapat menghambat aliran air sehingga terjadi genangan.
Perawatan rutin dengan membersihkan sedimen, memotong rumput liar, dan mengangkut sampah organik maupun anorganik perlu dijadwalkan secara berkala agar saluran tetap berfungsi optimal.
2. Pengerukan Endapan Sedimentasi Tanah
Endapan tanah di saluran sering kali terjadi akibat erosi atau longsor kecil di sekitar jalan. Jika tidak segera dikeruk, endapan ini akan mempersempit saluran, bahkan menutup aliran air.
Pengerukan sedimen secara rutin akan mengembalikan kapasitas saluran sehingga mampu menampung debit air hujan maupun limpasan permukaan.
3. Sinkronisasi dengan Pihak Swasta
Seiring dengan berkembangnya kawasan sekitar jalan tol, terutama pembangunan pemukiman dan kawasan komersial, diperlukan koordinasi dengan pihak swasta. Tujuannya agar pembangunan tersebut tidak mengganggu pola limpasan air permukaan.
Sistem drainase jalan tol harus tetap terhubung dengan baik dan tidak boleh terganggu oleh alih fungsi lahan di sekitarnya. Sinkronisasi ini menjadi kunci untuk mencegah banjir maupun genangan berkepanjangan.
4. Perawatan Pohon Pelindung
Pohon pelindung yang berada di sepanjang jalur tol (jalur A dan B), termasuk sekitar gerbang tol, memiliki fungsi penting untuk menahan air hujan, mengurangi erosi, serta memberikan resapan alami.
Perawatan pohon seperti pemangkasan ranting, pemupukan, dan penggantian pohon mati perlu dilakukan agar tetap memberikan manfaat maksimal dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
5. Modifikasi atau Pembuatan Saluran Drainase Baru
Pada titik-titik yang sering terjadi genangan, modifikasi sistem drainase atau pembangunan saluran baru menjadi solusi jangka panjang.
Desain drainase modern dengan memperhatikan kapasitas debit air hujan ekstrem perlu diterapkan agar aliran air tidak meluap ke jalan tol.
6. Perbaikan Saluran dan Badan Jalan
Kerusakan saluran maupun jalan yang berpotensi menyebabkan genangan perlu segera diperbaiki. Saluran retak, tertutup material, atau jalan yang cekung dapat memperburuk kondisi saat hujan turun.
Perbaikan dilakukan dengan metode rekonstruksi saluran dan peningkatan kualitas perkerasan jalan agar lebih tahan terhadap genangan.
7. Pemasangan Batu Penahan Longsor dan Luapan Air
Di beberapa titik rawan longsor dan luapan air dari luar ROW (Right of Way), pemasangan batu penahan sangat diperlukan. Fungsi utamanya adalah menahan material tanah agar tidak masuk ke saluran dan menjaga agar limpasan air dari luar area tidak menyebabkan banjir di jalan tol.
Kesimpulan
Pengelolaan genangan dan aliran air di sekitar jalan tol membutuhkan langkah komprehensif, mulai dari pembersihan saluran, pengerukan sedimen, sinkronisasi dengan pihak swasta, hingga pembangunan saluran baru. Perawatan pohon pelindung dan pemasangan penahan longsor juga tidak kalah penting untuk menjaga stabilitas lingkungan.
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, diharapkan sistem drainase jalan tol dapat berfungsi lebih baik, genangan dapat dicegah, dan kenyamanan serta keamanan pengguna jalan tetap terjaga.
