PTALI

Pendahuluan

Lahan kosong—baik milik pemerintah maupun masyarakat—seringkali dibiarkan tak termanfaatkan. Padahal, lahan tersebut menyimpan potensi besar untuk penghijauan, produktivitas pangan, mitigasi iklim, dan kesejahteraan komunitas. Sejumlah kota besar dan daerah di Indonesia mulai memanfaatkan lahan kosong ini menjadi ruang hijau serta urban farming sebagai bagian dari kebijakan lingkungan dan ketahanan pangan terbaru.

Inisiatif Regional Terbaru

1. Jakarta Barat – Penghijauan Aset Daerah

Pada Agustus 2023, Pemkot Jakarta Barat menerima instruksi dari Pemprov DKI Jakarta untuk menanam pohon pada lahan-lahan kosong milik aset daerah (DKI). Instruksi tersebut dipimpin oleh wali kota Uus Kuswanto dan diimplementasikan melalui kolaborasi antara kelurahan/kecamatan dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat. Tujuannya untuk menekan polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan sehat Jawa Tengah+6ANTARA News+6TIMES Indonesia+6.

2. Kota Semarang – Penggabungan Pohon dan Urban Farming

Kota Semarang mempromosikan gerakan penanaman pohon dalam lahan kosong sekaligus memulai urban farming. Dimulai pada Januari 2023 di Kecamatan Genuk, program ini melibatkan 177 kelurahan dan sejumlah sekolah, dengan menanam pohon besar dan sayuran produktif. Tujuannya menurunkan suhu kota dan meningkatkan ketahanan pangan lokal Kompas.tv.

3. DKI Jakarta – Penanaman Berskala Luas

Sejak 2023, Pemprov DKI Jakarta gencar melakukan penghijauan lahan kosong di berbagai wilayah, seperti di bawah tol Becakayu, Duren Sawit. Dalam aksi yang dilakukan pada Mei 2023 tersebut, Gubernur (Pj) Heru Budi Hartono juga menanam pohon secara simbolis bersama pegawai dan peserta pelatihan kepemimpinan. Kombinasi pohon produktif dan sayuran dipilih untuk mengurangi emisi dan mendukung kelembapan lingkungan Pos Sindo.

4. Jakarta Timur – Program Jumat Menanam dan Tanaman Produktif

Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di perumahan atau kampung melalui program Jumat Menanam dan Menanam Anggur. Program ini mendapatkan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan yang menyediakan bibit tanaman produktif seperti anggur kepada warga, serta menanam di lokasi strategis seperti Cilangkap. Tujuan utama: penghijauan serta potensi ekonomi pangan reportika.co.id+11ANTARA News+11Kompas.tv+11.

5. Bekasi – Lahan PJT di Desa Sukadanau

Warga Sukadanau, Kabupaten Bekasi, mendorong pemanfaatan lahan kosong seluas ±1,7 hektar milik PJT (Perum Jasa Tirta) yang ditinggalkan PT WRPI. Mereka meminta agar lahan tersebut digunakan untuk penghijauan dan pertanian rakyat, sejalan dengan amanat Perpres Nomor 62 Tahun 2023 tentang reforma agraria dan ketahanan pangan nasional reportika.co.id+1kagetnews.com+1.

6. Klaten (Jateng) – Ribuan Pohon di Lahan Bekas Pertanian

Pada akhir November 2020, Pemkab Klaten melakukan penanaman 1.200 pohon—kombinasi pohon kayu (sengon) dan buah-buahan—di lahan kosong Koramil Karanganom seluas sekitar 4 hektar. Inisiatif ini bertujuan menjadikan lahan produktif sekaligus mendukung pelestarian lingkungan §Jawa Tengah.

Pendekatan Teknologi & Monitoring

7. Smart Greening dengan AI di Jakarta

WRI Indonesia melaporkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (deep learning) dan survei lapangan untuk membangun basis data pohon perkotaan di Jakarta. Database ini mencakup informasi lokasi, jenis, kondisi, dan ukuran pohon. Teknologi ini memperkuat inventarisasi tanaman yang ditanam di lahan kosong, memungkinkan pemerintah memantau sekaligus mengukur jasa lingkungan secara lebih tepat sasaran Reddit+8WRI Indonesia+8TIMES Indonesia+8.

Manfaat Strategis dan Dampak Positif

1. Mitigasi Perubahan Iklim dan Polusi

Penanaman pohon di lahan kosong membantu menyerap karbon dan polutan udara. Proyek Jakarta di bawah tol Becakayu dirancang untuk menurunkan emisi setempat dan mendinginkan suhu perkotaan dalam jangka 4–5 tahun ke depan Pos Sindo.

2. Ketahanan dan Diversifikasi Pangan

Tanaman produktif—seperti cabai, jambu, sukun, hingga anggur—memungkinkan masyarakat memperoleh pasokan pangan lokal, meningkatkan ketahanan pangan di kota besar seperti Jakarta dan Semarang https://rm.id/.

3. Optimalisasi Aset Negara dan Ruang Terbuka

Lahan milik pemerintah yang menganggur dapat diubah menjadi asset produktif dan hijau. Hal ini mencegah stigma negatif terhadap lahan kosong dan memperbaiki citra ruang kota TIMES Indonesia.

4. Pemberdayaan Komunitas

Kolaborasi antar warga, kelurahan, hingga lembaga resmi (Tamhut, Dinas Pertanian) menciptakan peluang keterlibatan aktif masyarakat. Masyarakat ikut menentukan jenis tanaman dan terlibat dalam perawatan.

Tantangan & Rekomendasi

Tantangan:

  1. Akses lahan terbatas: Tidak semua warga memiliki akses mudah ke lahan kosong yang dimaksud.
  2. Perawatan berkelanjutan: Penanaman sering dilakukan serentak namun pemeliharaan jangka panjang belum dijamin.
  3. Pemilihan tanaman: Harus disesuaikan kondisi tanah, iklim, dan tujuan—entah untuk penghijauan atau urban farming.

Rekomendasi:

  • Pemetaan lahan kosong: Gunakan data spasial dan survei lapangan untuk identifikasi lahan potensial dengan bantuan AI dan sensing WRI Indonesia.
  • Pelatihan komunitas: Ajarkan teknik urban farming, pemeliharaan pohon dan sistem rotasi tanaman produktif.
  • Kemitraan multi-pihak: Libatkan swasta, LSM, dan aparat lokal agar keberlanjutan proyek terjaga.

Studi Kasus Perbandingan

LokasiLahan Kosong (luas)Jenis TanamanProgram / Tujuan
Jakarta BaratAset daerah tak terpakaiPohon penghijauanReduksi polusi udara
Semarang GenukSekolah & kantor kelurahanPohon & sayuran urban farmingKetahanan pangan & penghijauan
Jakarta Timur CilangkapSpot kampung/perumahanAnggur & pohon produktifEkonomi warga & penghijauan
Desa SukadanauLahan PJT 1.7 haHijau & pertanian komunitasReforma agraria & pemanfaatan masyarakat
Klaten Koramil4 ha lahan kosongKayu sengon & buah-buahanLahan produktif & lingkungan sehat

Kesimpulan

Pemanfaatan lahan kosong untuk penghijauan dan urban farming sudah menjadi trend positif terbaru di Indonesia: dari Jakarta hingga Klaten, dari lahan pinggir tol hingga aset pemerintah. Inisiatif ini:

  • Menyediakan ruang hijau dan menurunkan emisi perkotaan
  • Meningkatkan ketahanan pangan lokal di tengah kota
  • Mengubah lahan mati menjadi asset produktif
  • Memberdayakan masyarakat melalui keterlibatan langsung

Untuk memaksimalkan potensi ini, langkah penting ke depan mencakup pemetaan berbasis teknologi, pelatihan komunitas, dan kolaborasi lintas lembaga. Pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat dapat bersinergi menghasilkan manfaat lingkungan dan sosial ekonomi yang berkelanjutan.

Safrin Heruwanto

By admin