Lokasi: Jalan Cikeas, Bogor, Jawa Barat
Kegiatan: Pengamatan Lingkungan dan Pengambilan Sampel Udara, Air, serta Getaran
Tanggal: Agustus 2025
1. Pendahuluan
Jalan Cikeas merupakan salah satu jalur transportasi penting yang menghubungkan aktivitas warga dan ekonomi lokal di wilayah Bogor. Kawasan ini ramai dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, serta dikelilingi usaha kecil seperti bengkel tambal ban, warung, dan kios.
Tingginya aktivitas di kawasan ini berdampak pada kualitas lingkungan, baik dari sisi udara, air, maupun tingkat getaran akibat lalu lintas. Oleh karena itu, dilakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan serta mengambil sampel guna analisis lebih lanjut.
2. Tujuan Survei
- Mengamati kondisi lingkungan di sepanjang Jalan Cikeas.
- Mendokumentasikan aktivitas masyarakat dan peran ekonomi lokal.
- Melakukan pengambilan sampel udara, air, dan getaran untuk mengetahui kualitas lingkungan.
- Memberikan rekomendasi perbaikan pengelolaan lingkungan di kawasan tersebut.
3. Metodologi
a. Observasi Lingkungan
Dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik jalan, vegetasi, fasilitas umum, aktivitas warga, serta keberadaan usaha kecil.
b. Pengambilan Sampel
- Udara:
- Lokasi: Pinggir jalan utama.
- Alat: Portable Air Quality Meter.
- Parameter: Karbon Monoksida (CO), Partikulat (PM10 dan PM2.5), dan oksigen (O₂).
- Air:
- Lokasi: Saluran drainase di sekitar jalan.
- Alat: Botol sampel steril dan pH meter.
- Parameter: pH, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS).
- Getaran:
- Lokasi: Tepi jalan yang dilalui kendaraan berat.
- Alat: Vibrasi Meter.
- Parameter: Intensitas getaran (mm/s) dan frekuensi (Hz).
c. Dokumentasi
Pengambilan foto untuk memperkuat hasil survei serta pencatatan kondisi lapangan.
4. Hasil Survei Lapangan
a. Kondisi Lingkungan
- Terdapat gundukan tanah dan sampah ringan di beberapa titik.
- Vegetasi berupa pohon pisang tumbuh di tepi jalan.
- Usaha mikro seperti bengkel tambal ban dan warung aktif melayani masyarakat.
- Petugas lapangan terlihat melakukan pemeliharaan lingkungan (menyapu, memangkas pohon).
b. Sampel Udara
- Udara di sekitar jalan dipengaruhi oleh lalu lintas kendaraan bermotor.
- Indikasi adanya peningkatan kadar partikulat (PM10/PM2.5) pada jam sibuk.
c. Sampel Air
- Air drainase terlihat keruh dengan kemungkinan tercemar limbah domestik.
- pH cenderung netral, namun berpotensi terjadi peningkatan BOD dan COD akibat aktivitas warga.
d. Sampel Getaran
- Getaran cukup terasa saat kendaraan berat melintas.
- Intensitas getaran berpotensi mengganggu kenyamanan warga sekitar.
5. Pembahasan
Survei ini menunjukkan bahwa Jalan Cikeas memiliki dinamika lingkungan yang khas. Keberadaan usaha kecil memberikan dampak ekonomi positif, namun tingginya aktivitas lalu lintas menimbulkan polusi udara, potensi pencemaran air, serta getaran jalan.
Kondisi sampah di pinggir jalan menandakan perlunya peningkatan sistem pengelolaan. Sementara itu, vegetasi alami seperti pohon pisang berperan penting dalam memberikan keteduhan dan membantu serapan karbon dioksida.
Pengambilan sampel lingkungan menjadi langkah awal yang penting untuk mengetahui kondisi lebih rinci, yang kemudian dapat digunakan untuk perencanaan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
6. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
- Jalan Cikeas adalah kawasan dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang tinggi.
- Kualitas udara dipengaruhi oleh emisi kendaraan, kualitas air drainase menunjukkan indikasi pencemaran ringan, serta getaran akibat lalu lintas berat cukup signifikan.
- Lingkungan sekitar masih memerlukan penataan, terutama dalam hal kebersihan dan manajemen sampah.
Rekomendasi
- Melakukan pemantauan rutin kualitas udara, air, dan getaran.
- Peningkatan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
- Penanaman vegetasi tambahan di sepanjang jalan untuk membantu menekan polusi udara.
- Perbaikan saluran drainase agar air tidak tercemar dan mengganggu kesehatan lingkungan.
- Pengaturan lalu lintas kendaraan berat untuk mengurangi dampak getaran di sekitar pemukiman.