PTALI

1. Hari Penerbangan Nasional

Peringatan Hari Penerbangan Nasional jatuh pada 27 Oktober setiap tahun. detikcom+3Liputan6+3Media Indonesia+3

Latar belakang sejarah

  • Pada tanggal 27 Oktober 1945, tak lama setelah kemerdekaan Indonesia, seorang penerbang Indonesia bernama Agustinus Adisucipto menerbangkan sebuah pesawat jenis Cureng yang dicat merah-putih dari Pangkalan Udara Maguwo (sekarang dikenal sebagai Lanud Adisucipto Yogyakarta). priangan.com+2DJKN Kemenkeu+2
  • Pesawat itu, hasil rampasan tentara Jepang, diperbaiki oleh teknisi Indonesia, dicat merah-putih sebagai simbol kemerdekaan dan kebanggaan nasional, dan kemudian diterbangkan untuk menunjukkan keberanian dan semangat juang bangsa. Media Indonesia+2Harapan Rakyat+2
  • Awalnya, peringatan Hari Penerbangan Nasional sempat dilaksanakan pada tanggal 9 April hingga tahun 1974, namun kemudian ditetapkan menjadi 27 Oktober karena tanggal tersebut memiliki dasar historis yang kuat. Media Indonesia+2Harapan Rakyat+2

Makna dan komitmen
Hari Penerbangan Nasional menjadi momen untuk mengenang jasa para perintis penerbangan Indonesia dan merefleksikan perkembangan sektor penerbangan — sipil maupun militer. Harapan Rakyat+1
Makna-utama yang sering dikaitkan antara lain:

  • Keberanian menghadapi tantangan dan keterbatasan. Media Indonesia
  • Kemandirian teknologi dan sumber daya di bidang penerbangan. Harapan Rakyat
  • Semangat nasionalisme dan penghubung wilayah Nusantara melalui transportasi udara. Liputan6+1

2. Hari Listrik Nasional

Peringatan Hari Listrik Nasional juga jatuh pada 27 Oktober setiap tahun. detiknews+1

Sejarah pembentukan

  • Pada tanggal 27 Oktober 1945 melalui Penetapan Pemerintah No. 1/1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga, yang kemudian menjadi cikal bakal sistem ketenagalistrikan nasional. Kementerian ESDM+2Kementerian ESDM+2
  • Namun, sejarah kelistrikan di Indonesia sudah berlangsung sejak akhir abad ke-19: pabrik gula, perkebunan dan kereta di Jawa telah menggunakan listrik kecil untuk proses industri atau penerangan. Kementerian ESDM+1
  • Peringatan ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional untuk menghargai seluruh pemangku di sektor kelistrikan dan seluruh masyarakat Indonesia yang bergantung pada listrik. Kementerian ESDM+1

Makna dan komitmen
Peringatan Hari Listrik Nasional mengandung makna sebagai berikut:

  • Menghargai peran listrik sebagai fondasi pembangunan nasional: industri, ekonomi, kualitas hidup masyarakat. PT PLN (Persero)+1
  • Mendorong transformasi menuju sistem energi yang lebih baik, inklusif dan berkelanjutan. Tema HLN ke-79, misalnya, “Energi Baru untuk Indonesia Maju”. detiknews+1
  • Mengajak kesadaran publik dan pemangku kepentingan agar kelistrikan tidak hanya soal pasokan, tetapi juga soal efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan lingkungan.

Hubungan dengan Lingkungan

Salah satu unsur penting yang terkait dengan kedua peringatan ini adalah lingkungan — khususnya dalam konteks bagaimana penerbangan dan listrik berdampak terhadap lingkungan serta bagaimana keduanya bisa bergerak menuju solusi yang lebih ramah lingkungan.

  1. Penerbangan dan lingkungan
    Sektor penerbangan memiliki jejak lingkungan yang tak kecil: penggunaan bahan bakar fosil, emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan kebisingan. Peringatan Hari Penerbangan Nasional dapat digunakan sebagai momentum untuk mengingat bahwa pembangunan sektor penerbangan harus mempertimbangkan aspek-lingkungan: misalnya penggunaan bahan bakar aviasi yang lebih bersih, efisiensi operasional, pengelolaan kebisingan bandara, serta penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti bahan bakar bio-aviasi atau listrik.
  2. Listrik dan lingkungan
    Kelistrikan selama ini banyak bergantung pada pembangkit berbahan bakar fosil (batubara, minyak, gas) yang menyebabkan emisi karbon, polusi udara, dan dampak lingkungan lainnya. Peringatan Hari Listrik Nasional, dengan tema “Energi Baru untuk Indonesia Maju”, membuka ruang untuk mendorong transisi ke energi terbarukan (panas matahari, angin, air, bioenergi) yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan. PT PLN (Persero)+1
    Contohnya: pemanfaatan PLTA, PLTS, serta program efisiensi energi yang mengurangi konsumsi listrik secara berlebihan dan menurunkan jejak karbon listrik.
  3. Sinergi penerbangan & listrik menuju lingkungan yang lebih baik
    Kedua sektor bisa saling mendukung dari sisi keberlanjutan lingkungan: penerbangan yang menggunakan listrik (pesawat listrik/hibrida) atau bahan bakar hijau akan sangat terbantu oleh sistem kelistrikan yang bersih dan andal. Begitu pula, sistem kelistrikan yang lebih hijau akan mendukung infrastruktur bandara dan fasilitas terkait penerbangan (terminal, navigasi, pencahayaan) agar operasionalnya lebih ramah lingkungan.

Dengan demikian, memperingati kedua hari nasional ini bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana kita melangkah ke depan dengan memperhatikan aspek lingkungan — demi bangsa Indonesia yang maju dengan tetap menjaga bumi dan ekosistemnya.

Relevansi Hari Ini dan Aksi Nyata

Hari Penerbangan Nasional

  • Peringatan ini bisa dijadikan momentum untuk mendorong inovasi penerbangan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia: misalnya pengembangan pesawat listrik atau hibrida, pengurangan hambatan birokrasi untuk teknologi baru, dan program pelatihan sumber daya manusia di bidang penerbangan ramah lingkungan.
  • Industri penerbangan di Indonesia — yang menghubungkan pulau-pulau, menggerakkan pariwisata dan ekonomi — perlu dilengkapi dengan regulasi dan teknologi yang menitikberatkan aspek keberlanjutan lingkungan.

Hari Listrik Nasional

  • Peringatan ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan sehari-hari, tetapi juga tanggung jawab lingkungan — bagaimana kita menghasilkan, mendistribusikan, dan menggunakan listrik dengan cara yang lebih bijak.
  • Pemerintah dan badan ketenagalistrikan dapat menetapkan target jangka menengah dan panjang untuk peralihan ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi listrik di rumah tangga dan industri, dan menerapkan pembangkit listrik bersih yang minim dampak lingkungan.
  • Masyarakat bisa mengambil peran aktif: menggunakan listrik secara efisien, memilih perangkat hemat energi, mendukung sumber energi bersih di lingkungan sendiri (misalnya panel surya rumah tangga), serta mengurangi pemborosan listrik.

Keterkaitan antar-sektor

Dengan sinergi antara penerbangan dan kelistrikan, Indonesia bisa mengambil posisi lebih maju dalam era transportasi udara dan energi bersih. Bandara-bandara bisa menggunakan listrik yang bersih untuk sistem mereka, pesawat hibrida bisa mendapat keuntungan dari sistem kelistrikan yang stabil dan bersih, dan ini semua akan berdampak positif terhadap pengurangan emisi nasional serta pencapaian target lingkungan seperti net-zero emissions.

Penutup

Peringatan Hari Penerbangan Nasional dan Hari Listrik Nasional pada tanggal 27 Oktober setiap tahun membawa pesan ganda: menghormati sejarah bangsa dan sekaligus menatap masa depan dengan penuh tanggung-jawab — terutama terhadap lingkungan.
Bagi sektor penerbangan, hari tersebut mengingatkan kita bahwa perjalanan panjang untuk mengudara harus diimbangi oleh inovasi, keselamatan, dan lingkungan yang sehat. Bagi sektor kelistrikan, hari itu menegaskan bahwa listrik adalah pondasi pembangunan — tetapi pondasi yang baik harus dibangun dengan kesadaran ekologis, efisiensi, dan keberlanjutan.
Dengan mengedepankan unsur lingkungan, kedua peringatan nasional ini menjadi lebih dari sekadar seremoni: mereka menjadi momentum aksi nyata, baik oleh pemerintah, industri, maupun masyarakat. Mari kita gunakan hari-peringatan ini untuk bertindak — mengurangi emisi, memperbaiki efisiensi, berinovasi dalam teknologi bersih, serta menjaga bumi kita agar masa depan generasi mendatang tetap terang — baik secara harfiah maupun secara makna.

“Energi baru untuk Indonesia maju” bukan hanya slogan — ia juga panggilan untuk memastikan bahwa listrik, penerbangan, dan semua aktivitas pembangunan nasional berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

Semoga artikel ini bermanfaat sebagai inspirasi dan pengingat bahwa kemajuan bangsa tidak boleh mengesampingkan tanggung-jawab terhadap bumi dan lingkungan kita.

Safrin Heruwanto

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *