Skip to content

PTALI

Categories
news

Fakta Mengejutkan Polusi Udara di Kota Besar

Polusi udara di kota-kota besar Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Artikel ini akan membahas fakta mengejutkan mengenai polusi udara di kota besar, penyebab utama, dampak kesehatan yang ditimbulkan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menguranginya.

Kota-Kota Besar di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa kota besar dengan tingkat populasi dan aktivitas ekonomi yang tinggi, di antaranya:

  • Jakarta
  • Surabaya
  • Bandung
  • Medan
  • Semarang
  • Makassar
  • Palembang
  • Denpasar
  • Yogyakarta
  • Bekasi
  • Tangerang
  • Depok

Fakta Mengejutkan Polusi Udara di Kota Besar

Berdasarkan data dari IQAir per Oktober 2024, Bandung menempati posisi pertama sebagai kota paling berpolusi di Indonesia dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 179, yang masuk dalam kategori tidak sehat. (data.goodstats.id) Sementara itu, Jakarta sering kali berada di peringkat atas dalam daftar kota dengan tingkat polusi udara paling parah. (impactlabs.id)

Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

Beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya polusi udara di kota-kota besar Indonesia antara lain:

  1. Emisi Kendaraan Bermotor: Tingginya jumlah kendaraan bermotor di perkotaan menghasilkan emisi gas buang yang signifikan, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM2.5). (kompas.com)
  2. Aktivitas Industri: Pabrik dan industri yang beroperasi di sekitar kota besar melepaskan berbagai polutan ke udara, termasuk sulfur dioksida (SO2) dan partikel-partikel berbahaya lainnya. (katadata.co.id)
  3. Pembakaran Sampah: Praktik pembakaran sampah terbuka, termasuk sampah plastik, turut menyumbang polusi udara dengan melepaskan zat-zat beracun.
  4. Kebakaran Hutan dan Lahan: Kebakaran yang terjadi, terutama di Sumatra dan Kalimantan, menghasilkan asap yang menyebar hingga ke kota-kota besar, mencemari udara dengan partikel-partikel berbahaya. (fusilatnews.com)

Dampak Kesehatan Akibat Polusi Udara

Polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia, di antaranya:

  • Penyakit Pernapasan: Paparan polusi udara dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). (bestmedia.id)
  • Penyakit Kardiovaskular: Polusi udara berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi. (sinarmas.co.id)
  • Kanker: Beberapa polutan udara bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru.

Cara Mengurangi Polusi Udara di Kota Besar

Untuk mengatasi masalah polusi udara, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Pengembangan Transportasi Publik: Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. (sumowarna.id)
  2. Penggunaan Energi Bersih: Bertransition ke sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
  3. Penghijauan Kota: Menanam lebih banyak pohon dan menciptakan ruang hijau untuk menyerap polutan udara.
  4. Penegakan Regulasi: Memperketat peraturan mengenai emisi industri dan kendaraan bermotor, serta menindak tegas pelanggarannya.
  5. Edukasi Publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak polusi udara dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pengurangannya.
  6. Mengurangi Emisi Kendaraan Bermotor:
    1. Mendorong penggunaan kendaraan listrik dan transportasi ramah lingkungan.
    1. Menggalakkan penggunaan kendaraan berbagi (carpooling) dan sepeda.
    1. Mewajibkan uji emisi kendaraan secara berkala.
    1. Mengembangkan kebijakan ganjil-genap dan zona rendah emisi di kota-kota besar.
  7. Mengatasi Polusi dari Aktivitas Industri:
    1. Mengembangkan teknologi filtrasi udara di pabrik untuk mengurangi emisi gas berbahaya.
    1. Mewajibkan industri untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan bahan baku yang lebih bersih.
    1. Menetapkan zona industri jauh dari pemukiman penduduk guna mengurangi dampak langsung polusi udara.
    1. Meningkatkan pengawasan dan penerapan sanksi bagi industri yang melanggar batas emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.
  8. Mengurangi Pembakaran Sampah:
    1. Meningkatkan sistem pengelolaan sampah berbasis daur ulang dan kompos.
    1. Mendorong penggunaan teknologi insinerasi ramah lingkungan dengan sistem penyaringan emisi.
    1. Memperkuat regulasi larangan pembakaran sampah terbuka dan menerapkan sanksi bagi pelanggarnya.
    1. Edukasi masyarakat tentang dampak pembakaran sampah dan alternatif pembuangan yang lebih aman.
    1. Meningkatkan fasilitas pengolahan sampah terpadu di kota-kota besar.
  9. Menanam Tanaman Penyerap Polusi akibat Kebakaran Hutan dan Lahan:
    1. Pohon Trembesi (Samanea saman): Dikenal mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.
    1. Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla): Efektif dalam menyerap polutan udara.
    1. Bambu: Berperan sebagai penyaring udara alami dan menyerap polutan berbahaya.
    1. Lidah Mertua (Sansevieria): Efektif dalam menyerap zat beracun seperti karbon monoksida dan formaldehida.
    1. Pohon Kersen (Muntingia calabura): Mampu membantu menyaring udara dari debu dan partikel kecil.

Dengan implementasi langkah-langkah tersebut, diharapkan kualitas udara di kota-kota besar Indonesia dapat membaik, sehingga kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan terjaga.