Skip to content

PTALI

Categories
news

Aksi Kecil yang Berdampak Besar Terhadap Lingkungan

Pendahuluan

Isu lingkungan hidup semakin hari semakin mendapat perhatian, baik secara lokal maupun global. Perubahan iklim, polusi udara, pencemaran air, serta menumpuknya sampah menjadi tantangan besar yang dihadapi umat manusia di abad ini. Di Indonesia, salah satu isu lingkungan yang paling krusial adalah persoalan sampah, terutama sampah plastik yang sulit terurai. Namun, tantangan ini bukan tidak mungkin diatasi, terutama jika masyarakat sadar bahwa aksi kecil dalam kehidupan sehari-hari bisa memberikan dampak yang besar terhadap kelestarian lingkungan.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang kondisi sampah di Indonesia, dampaknya terhadap lingkungan, berbagai aksi kecil yang bisa dilakukan oleh masyarakat, serta pentingnya kerja sama antara individu, komunitas, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari.

Kondisi Permasalahan Sampah di Indonesia

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, Indonesia menghasilkan lebih dari 67 juta ton sampah setiap tahun, dan sekitar 15 juta ton di antaranya adalah sampah plastik. Dari total sampah yang dihasilkan, hanya sekitar 60% yang berhasil dikelola dengan baik melalui daur ulang, pengomposan, atau pembuangan ke TPA. Sisanya berakhir di laut, sungai, atau berserakan di daratan.

Sampah plastik merupakan jenis yang paling berbahaya karena sifatnya yang sulit terurai. Plastik bisa bertahan hingga ratusan tahun di alam tanpa hancur, dan dalam prosesnya bisa berubah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, air, dan bahkan rantai makanan. Selain itu, pembakaran sampah yang tidak dilakukan secara benar juga berpotensi melepaskan zat-zat beracun yang membahayakan kesehatan manusia dan merusak atmosfer bumi.

Ironisnya, sebagian besar sampah dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang bersih atau sebaliknya. Oleh karena itu, solusi atas permasalahan lingkungan sebenarnya bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah.

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan manusia, antara lain:

1. Pencemaran Tanah dan Air

Limbah anorganik seperti plastik dan bahan kimia bisa mencemari tanah dan meresap ke dalam air tanah. Hal ini berdampak pada kualitas sumber air bersih dan dapat merusak kesuburan tanah, yang pada akhirnya memengaruhi produksi pertanian.

2. Kerusakan Ekosistem Laut

Sampah plastik yang mengalir ke laut mengancam kehidupan biota laut. Banyak kasus penyu, paus, dan ikan yang mati karena menelan plastik. Mikroplastik bahkan ditemukan dalam tubuh plankton, ikan, hingga garam laut yang dikonsumsi manusia.

3. Banjir

Sampah yang menyumbat saluran air menjadi penyebab utama banjir di banyak kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Tumpukan sampah menghambat aliran air, menyebabkan luapan saat hujan lebat datang.

4. Polusi Udara

Pembakaran sampah di tempat terbuka, terutama plastik dan karet, melepaskan zat-zat kimia berbahaya seperti dioksin yang berdampak buruk pada sistem pernapasan dan kesehatan manusia.

5. Pemanasan Global

Sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan menghasilkan gas metana—gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat dari karbon dioksida dalam memicu pemanasan global.

Aksi Kecil yang Berdampak Besar

Meskipun permasalahan lingkungan terlihat besar dan kompleks, namun ada banyak aksi sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap individu untuk berkontribusi. Berikut beberapa contoh aksi kecil yang memiliki dampak besar jika dilakukan secara kolektif:

1. Plogging: Menyehatkan Diri dan Lingkungan

Plogging adalah kegiatan memungut sampah sambil berlari atau berjalan santai. Gerakan ini berasal dari Swedia dan mulai menyebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, plogging juga menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan pada masyarakat. Dengan plogging, seseorang tidak hanya menjadi lebih aktif, tetapi juga membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Komunitas plogging kini mulai bermunculan di berbagai kota, dan bisa menjadi sarana edukatif untuk melibatkan pelajar dan pemuda agar lebih peduli pada lingkungan.

2. Menanam Pohon di Pekarangan Rumah

Satu pohon dapat menyerap sekitar 21 kg karbon dioksida per tahun dan menghasilkan oksigen yang cukup untuk dua orang. Jika setiap rumah di Indonesia menanam satu pohon saja, maka kita bisa menciptakan paru-paru hijau yang luar biasa untuk menyaring polusi udara.

Pohon juga membantu menyerap air hujan ke dalam tanah, mencegah banjir dan erosi. Jenis tanaman yang cocok ditanam di lingkungan rumah misalnya: tanaman buah, tanaman peneduh, atau tanaman obat keluarga (TOGA).

3. Membawa Peralatan Sendiri

Kebiasaan membawa botol minum, tempat makan, sendok, dan sedotan sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan. Saat ini banyak kafe dan restoran yang mulai memberi insentif berupa potongan harga bagi pelanggan yang membawa wadah sendiri.

Membawa kantong belanja berbahan kain (eco bag) juga membantu mengurangi limbah kantong plastik yang sering kali tidak digunakan ulang.

4. Mengelola Sampah Rumah Tangga

Pemilahan sampah menjadi organik dan anorganik sangat penting. Sampah organik seperti sisa makanan dan daun bisa dijadikan kompos untuk pupuk tanaman. Sementara sampah anorganik seperti plastik, logam, dan kertas bisa dikumpulkan untuk didaur ulang atau dijual ke bank sampah.

Bank sampah merupakan konsep inovatif yang memberi nilai ekonomi pada sampah. Warga bisa menyetorkan sampah daur ulang dan mendapatkan uang atau poin tabungan sebagai imbalan. Ini tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

5. Menghemat Energi dan Air

Kebiasaan kecil seperti mematikan lampu dan alat elektronik saat tidak digunakan, menggunakan lampu LED hemat energi, serta memperbaiki keran bocor dapat menghemat energi dan air. Hemat energi berarti mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Peran Komunitas dan Pemerintah

Agar aksi kecil ini berdampak lebih luas, dibutuhkan kerja sama dan koordinasi antara warga, komunitas lokal, dan pemerintah. Beberapa peran yang bisa dilakukan antara lain:

  • RT/RW dan Kelurahan: Mengadakan kegiatan kerja bakti rutin, lomba kampung bersih, serta membentuk bank sampah di lingkungan warga.
  • Sekolah dan Pendidikan: Mendorong kurikulum yang mengajarkan cinta lingkungan melalui praktik langsung seperti kebun sekolah, proyek daur ulang, dan edukasi sampah.
  • Pemerintah Daerah: Menyediakan infrastruktur seperti tempat sampah terpilah, tempat pengolahan sampah terpadu, serta regulasi yang mendorong masyarakat dan industri untuk mengurangi limbah.
  • Media Sosial dan Influencer: Menyebarkan pesan positif tentang gaya hidup ramah lingkungan untuk menjangkau generasi muda.

Gerakan Global dan Tanggung Jawab Bersama

Permasalahan lingkungan bukan hanya milik satu negara, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh umat manusia. Berbagai gerakan internasional seperti Zero Waste, Earth Hour, dan Plastic Free July menjadi inspirasi banyak komunitas lokal untuk memulai perubahan.

Indonesia sendiri memiliki program Gerakan Indonesia Bersih yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengurangi sampah secara nasional. Targetnya adalah Indonesia bebas sampah plastik di laut pada tahun 2040.

Namun, semua program ini tidak akan berjalan tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kita semua memiliki peran, dari anak-anak hingga orang tua, dari pelajar hingga pejabat. Perubahan besar harus dimulai dari rumah, dari kesadaran pribadi bahwa setiap tindakan kita memengaruhi bumi tempat kita hidup.

Kesimpulan

Kondisi lingkungan yang semakin rusak bukanlah takdir, melainkan akibat dari perilaku manusia yang selama ini kurang bertanggung jawab terhadap alam. Namun, harapan masih ada. Dengan melakukan aksi-aksi kecil dalam kehidupan sehari-hari—seperti plogging, menanam pohon, membawa wadah sendiri, memilah sampah, dan menghemat energi—kita bisa memberikan dampak besar bagi bumi kita tercinta.

Perubahan tidak harus dimulai dari sesuatu yang besar. Justru, langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus oleh banyak orang akan menghasilkan dampak luar biasa. Mulailah dari diri sendiri, sebarkan ke lingkungan sekitar, dan bersama-sama kita bisa menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sehat.

Sumber Referensi:

  1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2021). Laporan Kinerja Pengelolaan Sampah Nasional.
    https://www.menlhk.go.id
  2. World Economic Forum. (2016). The New Plastics Economy: Rethinking the Future of Plastics.
    https://www.weforum.org
  3. CNN Indonesia. (2023). Pentingnya Plogging: Olahraga Sambil Peduli Lingkungan.
    https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup
  4. Greenpeace Indonesia. (2022). Bahaya Plastik Sekali Pakai bagi Lingkungan dan Kesehatan.
    https://www.greenpeace.org/indonesia
  5. United Nations Environment Programme (UNEP). (2020). Sustainable Lifestyles: Options and Opportunities.
    https://www.unep.org