PTALI

1. Pendahuluan

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki jejak maritim yang tak terpisahkan dari identitas nasional. Hari Maritim Nasional menjadi momen penting untuk menghargai laut, pelaut, serta kebijakan strategis yang membangun kedaulatan dan kemajuan bangsa.

2. Sejarah dan Penetapan Resmi

2.1 Dua Tanggal Peringatan—21 Agustus vs. 23 September

  • 21 Agustus sering disebut sebagai Hari Maritim Nasional berdasarkan Keputusan Presiden No. 126 Tahun 2001, dikaitkan dengan keberhasilan awal pelaut Indonesia mengalahkan armada Jepang pasca proklamasi. Namun, sejarah ini diragukan karena Angkatan Laut Indonesia (BKR Laut) baru terbentuk pada 10 September 1945 Seaman JayaPontianak Post.
  • 23 September adalah tanggal resmi peringatan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Soekarno No. 249 Tahun 1964, yang menetapkan peringatan ini salah satunya untuk menghormati peresmian Angkatan Laut oleh Presiden Soekarno pada 23 September 1953, serta menegaskan pentingnya semangat kemaritiman Indonesia Yayasan Pundi AmalGood News From IndonesiaPontianak PostDetik NewsRRI.

Wikipedia juga mencantumkan kedua tanggal ini sebagai opsi, tetapi mengonfirmasi bahwa 23 September adalah yang resmi, dengan latar yang lebih kuat secara historis Wikipedia.

3. Latar Filosofis Kebangsaan dan Deklarasi Djuanda

Peresmian Angkatan Laut (AL) dan Deklarasi Djuanda 1957 menjadi fondasi simbolik Hari Maritim Nasional:

  • 1953: Soekarno meresmikan AL sebagai wujud komitmen pertahanan laut Indonesia Pontianak PostRRI.
  • 1957: Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa laut sebelum dan di antara pulau-pulau Indonesia merupakan bagian wilayah NKRI yang berdaulat—landasan hukum negara kepulauan Yayasan Pundi AmalPontianak Post.

Kedua peristiwa ini memperkuat semangat nasionalisme maritim dan menjadi latar historis Hari Maritim Nasional.

4. Makna dan Relevansi Hari Maritim Nasional

Hari Maritim Nasional menjadi ajang refleksi terhadap:

  • Kesadaran geopolitik bahwa laut adalah modal strategis: ekonomi, pertahanan, transportasi, dan ekologi.
  • Kedaulatan Negara Kepulauan: membentangkan visi dari masa Deklarasi Djuanda hingga implementasi poros maritim.
  • Penghormatan terhadap insan maritim: pelaut, nelayan, pelabuhan, dan industri laut lainnya.
  • Motivasi pengembangan sektor maritim: penguatan infrastruktur, teknologi pelayaran, serta pendidikan dan inovasi SDM maritim.

5. Perayaan & Refleksi di Era Kini

Peringatan 23 September biasanya ditandai dengan:

  • Upacara resmi di kementerian terkait (Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, Pertahanan).
  • Dialog publik, seminar, edukasi di sekolah dan komunitas.
  • Kampanye media sosial dan branding tema-tema maritim nasional.

Sayangnya, sebagian publik masih merayakan pada 21 Agustus, meskipun basis historisnya lemah—ini menjadi kesalahpahaman yang perlu diluruskan RRISeaman Jaya.

6. Berita Terkini & Tren Maritim 2025

Meskipun belum ada berita khusus mengenai Hari Maritim Nasional 2025, terdapat perkembangan penting di sektor maritim:

  • Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, digelar 26–28 Mei 2025 di Jakarta. Ini adalah ajang maritim terbesar dan pertama, membahas tema “Asia’s Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization” dengan peserta internasional dan lebih dari 100 eksibitor serta pembicara tinggi Hubla Dephub.

IMW mencerminkan dorongan strategis pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia—sejalan dengan semangat Hari Maritim Nasional.

7. Tokoh Inspiratif: “Bapak Ilmu Pelayaran”

Salah satu tokoh penting di sektor ini adalah Mas Pardi—dikenal sebagai Bapak Ilmu Pelayaran:

  • Ia mendirikan dan memimpin BKR Laut (cikal bakal TNI AL) sejak 10 September 1945, dan menjadi Kepala Staf Umum TKR Laut.
  • Berperan besar dalam pembentukan pendidikan pelayaran dan awal struktur angkatan laut RI Wikipedia.

Kiprah Mas Pardi menjadi simbol dedikasi dan pengabdian dalam sejarah maritim republik.

8. Struktur Artikel: Ringkasan & Penutup

Ringkasan Utama:

Identifikasi tanggal resmi: 23 September sebagai Hari Maritim Nasional; 21 Agustus adalah versi alternatif yang kurang valid.

  1. Latar historis penting: peresmian AL (1953) & Deklarasi Djuanda (1957).
  2. Makna strategis: kesadaran laut sebagai kekuatan nasional dan semangat kemaritiman.
  3. Perayaan kontemporer: kampanye edukatif & peran media; pemahaman yang berkembang.
  4. Berita terbaru: IMW 2025 sebagai katalis pertumbuhan industri maritim.
  5. Penghormatan tokoh: Masa Pardi sebagai inspirator awal struktural angkatan laut dan pendidikan pelayaran.

Kesimpulan

Hari Maritim Nasional 23 September adalah penghormatan terhadap sejarah panjang dan strategis maritim Indonesia—menyatukan sejarah, geopolitik, dan aspirasi masa depan. Di tengah ketimpangan persepsi tanggal peringatan, penting untuk memperkuat narasi yang benar bagi generasi selanjutnya.

Dengan momentum seperti Indonesia Maritime Week 2025 dan figur seperti Mas Pardi, semangat kebangsaan maritim terus tumbuh—menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Daftar Sumber

Safrin Heruwanto

By admin