Upaya Menjaga Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan “Pengecekan Air di Bawah Tajur Halang”

·

·

,

Jembatan merupakan salah satu infrastruktur penting yang menjadi jalur transportasi, aliran logistik, dan penghubung aktivitas masyarakat. Kondisinya harus selalu stabil dan aman, terutama bila berada di atas aliran air seperti sungai atau saluran drainase. Salah satu kegiatan penting dalam pemeliharaan jembatan adalah pengecekan kondisi air serta struktur yang berada di bawah jembatani lokasi Tajur Halang.

Pengambilan air juga dapat di lakukan bawah jembatan, aliran air, serta instalasi utilitas yang melintas, menunjukkan bahwa pekerjaan ini bersifat teknis dan berdampak langsung terhadap keselamatan maupun fungsi jembatan. Selain itu kita akan membahas mengenai tujuan pengecekan air, kondisi lapangan, risiko yang dihadapi, serta pentingnya pemeliharaan berkelanjutan.

  1. Kondisi Lokasi

Mari kita bahas bagaiaman kondisi lokasi untuk pengambilan air, selain di aliran sungai pemeriksaan air dapat dilakukan pada lokasi perbaikan agr dapat mengetahui bagaimana kondisi air yang sebenarnya terjadi. Namun sangat berbahaya karena terdapat perbaikan jalan dalam lokasi maka antisipasinya dapat melalui perlengkapan yang lengkap.

a. Banyaknya Pipa Utilitas yang Melintas

Tampak pipa-pipa berwarna merah, biru, kuning, dan putih yang kemungkinan merupakan:

  • Pipa air bersih
  • Pipa drainase
  • Pipa kabel telekomunikasi
  • Pipa listrik berisolasi

Penempatan utilitas di bawah jembatan seperti ini memerlukan pengawasan ekstra karena bila salah satu pipa mengalami kebocoran, dapat mengganggu struktur jembatan maupun kualitas air di bawahnya.

b. Struktur Penyangga Besi

Terdapat balok balok besi yang tampak mengalami korosi (karat). Kondisi ini mengindikasikan bahwa struktur sudah lama terpapar air dan lembab, yang dapat mengurangi kekuatan material secara bertahap.

c. Air Keruh dan Aliran Kurang Lancar

Pada foto terlihat genangan air yang cukup keruh di bawah jembatan, disertai beberapa sampah tersangkut. Ini menunjukkan aliran air di lokasi tersebut tidak sepenuhnya bersih dan berpotensi menyebabkan:

  • Penyumbatan
  • Pengikisan struktur (erosion)
  • Penurunan kualitas lingkungan

d. Pekerjaan Lapangan Sedang Melakukan Pengecekan

Para pekerja mengenakan helm, rompi keselamatan, dan sepatu boot kuning. Ini menunjukkan pengecekan dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan resmi konstruksi atau pemeliharaan.

2. Tujuan Pengecekan Air di Bawah Jembatan

Kegiatan inspeksi air dan struktur jembatan seperti pada gambar memiliki beberapa tujuan penting:

a. Memastikan Stabilitas Struktur Jembatan

Air yang mengalir terlalu deras, membawa sampah, atau menyebabkan erosi dapat melemahkan pondasi jembatan. Pengecekan dilakukan untuk:

  • Mendeteksi retakan
  • Melihat kondisi pondasi
  • Menilai kekuatan dinding penahan

b. Menilai Kebersihan dan Kualitas Aliran Air

Kondisi air yang keruh, berbau, atau penuh sampah dapat menunjukkan masalah lingkungan. Petugas menilai:

  • Kebersihan aliran
  • Dampak terhadap sekitar
  • Potensi banjir jika terjadi penyumbatan

c. Pemeriksaan Pipa dan Utilitas

Karena terdapat banyak pipa utilitas, pengecekan memastikan bahwa:

  • Tidak ada kebocoran
  • Tidak ada pipa yang patah atau bergeser
  • Pipa aman dari beban struktur jembatan

d. Penilaian Risiko

Inspeksi diperlukan untuk memastikan tidak ada risiko langsung terhadap masyarakat, misalnya:

  • Pipa bocor yang bisa menyebabkan banjir
  • Sambungan pipa listrik yang berbahaya
  • Struktur rapuh yang bisa runtuh

3. Proses Pengecekan di Lapangan

Secara umum, pengecekan air dan struktur bawah jembatan dilakukan melalui beberapa tahap:

  1. Survei Visual Tim menilai kondisi fisik secara langsung, meliputi:
  • Kejernihan air
  • Volume dan kecepatan aliran
  • Sampah atau endapan
  • Kondisi dinding penahan dan kanal

Pada gambar terlihat petugas berdiri di sisi jembatan sambil memperhatikan bagian dalam yang sudah dibuka.

2. Dokumentasi Lapangan sebagai dokumentasi kondisi terakhir untuk dianalisis di kantor.

3. Pengukuran Ketinggian Air Petugas sering mengukur tinggi air saat normal dan puncak, terutama pada musim hujan.

4. Evaluasi Konstruksi dan Utilitas Pipa-pipa dan balok baja dicek apakah masih kuat atau perlu perbaikan.

5. Pengambilan Sampel Air Pada beberapa kasus, sampel air diambil untuk diuji kualitasnya di laboratorium, terutama bila lokasi berpotensi tercemar limbah.

4. Risiko Bila Pengecekan Tidak Dilakukan

Kegiatan ini sangat penting karena bila diabaikan, risiko berikut bisa terjadi:

a. Keruntuhan Jembatan

Aliran air dapat mengikis pondasi, ditambah dengan korosi besi penyangga seperti yang terlihat, sehingga menurunkan kekuatan jembatan.

b. Banjir Akibat Penyumbatan

Sampah yang menumpuk dapat menyumbat aliran air dan memicu banjir di daerah sekitar.

c. Kebocoran Pipa

Pipa air bersih, air limbah, atau kabel utilitas dapat rusak jika tidak dijaga, menimbulkan kerugian besar bagi warga.

d. Pencemaran Lingkungan

Air keruh dan sampah mencemari sungai, berdampak pada kesehatan masyarakat dan ekosistem.

5. Pentingnya Pemeliharaan Berkelanjutan

Melihat kondisi seperti di gambar, termasuk:

  • besi yang berkarat,
  • pipa yang banyak dan saling tumpang tindih,
  • air yang keruh,
  • serta struktur batu yang mulai rapuh,

maka kegiatan pengecekan perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan lebih besar.

Pemerintah daerah dan instansi terkait biasanya melakukan:

  • Inspeksi berkala
  • Pembersihan sampah
  • Perbaikan pipa
  • Penguatan struktur jembatan

Hasil dari inspeksi seperti ini menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya, apakah berupa perawatan, perbaikan kecil, atau rekonstruksi total.

Kesimpulan

Kondisi struktur, pipa, dan aliran air yang terlihat memerlukan perhatian serius dan pemeliharaan rutin. Upaya ini bukan hanya untuk mencegah kerusakan infrastruktur, tetapi juga untuk melindungi lingkungan serta keselamatan masyarakat.

Pemantauan berkala menjadi kunci agar jembatan dapat berfungsi dalam jangka panjang dan mampu menahan ancaman dari aliran air, beban lalu lintas, hingga cuaca ekstrem.

Sumber

  1. Kementerian PUPR — Pedoman Teknis Inspeksi Jembatan
  2. Badan Standardisasi Nasional — SNI 1725:2016 Pembebanan Jembatan
  3. Direktorat Bina Marga — Manual Pemeriksaan dan Pemeliharaan Jembatan
  4. Sutanto, A. (2020). Teknik Penilaian Kinerja Jembatan dan Drainase.

#PengecekanJembatan #TajurHalang #InspeksiInfrastruktur #Jembatan #Drainase #Konstruksi #PemeliharaanJembatan #AirSungai #KeselamatanKerja #InfrastrukturIndonesia



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *